Senin, 06 Oktober 2014

Bahan Material Murah Untuk Rumah


   Memandaatkan material murah tetap bisa menghasilkan tampilan rumah yang estetik. (Foto: Mulky Adly/Arfa Irminatra)   

I
novasi dalam membangun rumah bisa dilakukan dengan memilih material murah yang tepat. Beberapa material yang 'tak lazim' pada tempatnya bisa diaplikasi dengan pas sebagai komponen penting dalam rumah. Setidaknya inilah yang dilakukan arsitek muda Yu Sing pada beberapa karyanya. Yu Sing banyak menggunakan material seperti asbes, batang kayu, rooster, bambu dan lainnya.

Pemilihan material
Menggunakan material murah untuk rumah bukan berarti mengesampingkan kualitas. Rumah tetap bisa dibangun dengan kaidah arsitektur yang benar dan tepat. Hanya bedanya, rumah dibangun dengan memanfaatkan berbagai komponen material murah, baik bekas maupun baru. Yu Sing adalah salah satu arsitek pelopor yang kerap menggunakan material-material tersebut. Material yang digunakan umumnya diklasifikasi berdasarkan kebutuhan. Misal penggunaan asbes sebagai pengganti genteng atau memanfaatkan bambu sebagai aksen ruang maupun plafon.
Material murah bisa memanfaatkan material baru maupun bekas. Material baru seperti multipleks, kayu, batang pohon dan lainnya. Untuk material bekas bisa mengambil dari bongkaran rumah seperti kusen, daun pintu-jendela, lantai kayu dan lainnya. Ada juga potongan kayu dolken yang dipotong kecil, kemudian disusun untuk membentuk dinding atau partisi ruangan.


  Manfaatkan bambu dan juga potongan kayu dolken sebagai salah satu material murah bisa diaplikasi untuk berbagai kebutuhan. (Foto: Mulky Adly/Arfa Irminatra)  

 Material yang bisa digunakan
Pada dasarnya semua material bisa digunakan untuk membangun rumah. Tidak melihat dari segi murah maupun mahalnya. Terpenting adalah imajinasi pemilik atau sang kreator desain mampu mengadaptasi material tersebut ke dalam rumah, sehingga rumah yang dihasilkan pun tetap terlihat menarik. Yu Sing banyak menggunakan material yang tidak umum. Misal rooster yang kerap digunakan untuk ventilasi dinding dipakainya sebagai pagar rumah dan dinding.
Potongan kayu dolken juga dimanfaatkan sebagai partisi dan dinding. Terkadang juga memanfaatkan sebatang pohon nangka sebagai kolom rumah. Tanpa dikuliti atau dibentuk balokan. Bata merah juga dipasang dengan pola-pola yang unik, sehingga pemasangannya tidak monoton



Tidak ada komentar:

Posting Komentar