Selasa, 23 Februari 2016

Kontruksi Jalan Raya dari Limbah Plastik

Desain Jalan Raya dengan PlasticRoad

Jika selama ini jalan raya di identikkan dengan aspal, mungkin dimasa depan Kontruksi Jalan Raya dari Limbah Plastik dapat diandalkan sebagai bahan pengganti . Mungkin saja jika di masa mendatang bahan aspal sulit didapat atau persediaan yang terus menipis dibumi.

Dilansir dari dailymail, Salah satu proyek yang sedang di garap yakni PlasticRoad sejauh ini masih dalam tahap rancangan dan pengujian oleh dua perusahaan besar (VOLKER WESSELS & KWS INFRA)di bidang kontruksi aspal asal nergeri kincir angin belanda. Kabarnya, dalam jangka waktu tiga tahun mendatang, peletakan pertama PlasticRoad akan segera dilakukan.

Rencana penggunaan kontruksi dari bahan plastic menurutnya akan lebih ramah lingkungan, lebih tahan lama serta perawatan yang mudah. Jika pembangunan jalan raya menggunakan aspal butuh waktu yang cukup lama maka penggunaan dari bahan dasar plastik lebih singkat.

Desain PlasticRoad yang baru juga menunjukkan keramahan lingkungan juga terdapat rongga-rongga sebagai tempat saluran kabel dan sejenisnya. Plastic-Road diklaim dapat menahan suhu ekstrim sekitar -40 ° C (-40 ° F) dan 80 ° C (176 ° F).

Uji Kelayakan Kontruksi Jalan Raya dari Limbah Plastik

‘Rotterdam adalah kota yang digunakan bereksperimen dalam mengembangkan proyek tersebut. Kami memiliki “laboratorium jalan” yang tersedia di mana inovasi terbaru seperti ini dapat diuji.

“Ini masih rencana, tahap berikutnya adalah untuk membangun dan menguji di laboratorium untuk memastikan kualitas saat kendaraan mobil dan motor melintas , baik kondisi basah, panas serta kondisi alam lainnya, “papar mars selaku direktur VolkerWessels.

Mereka menambahka bahwa Limbah Plastik akan menjadi pilihan bahan utama jika menemukan mitra yang sesuai seperti yang diharapkan.



  otosip.com   

Minggu, 21 Februari 2016

Membangun Rumah Lebih Cepat Dengan Gipsum Dry Wall

Penggunaan plafon gipsum tidak hanya membuat rumah "aman" dari suara bising, namun juga dari bahaya kebakaran. Papan gipsum rupanya lebih efektif menahan rembetan api.

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan gipsum pada bagian dinding rumah mestinya sudah mulai jamak diterapkan di Indonesia. Namun sayangnya, hal itu justru masih minim dan masyarakat enggan menggunakannya.

Masyarakat kebanyakan masih terpaku menggunakan gipsum sebagai ceiling atau langit-langit rumah.

"Gipsum sebagai langit-langit masih menjadi pasar komunitas yang sudah mulai umum tapi untuk aplikasi dry wall atau tembok kering ini masih butuh edukasi. Tetapi apartemen dan hotel-hotel berbintang lima arahnya sudah mulai menggunakan gipsum sebagai  ," kata arsitek sekaligus Product Manager Gyproc Indonesia, Rully Yustiadi Syarif, di Jakarta, Jumat (19/9/2016).

Tembok kering didefinisikan sebagai cara membangun tembok tanpa menggunakan metode konvensional dengan bahan bata, semen, pasir, dan sebagainya.

Rully menjelaskan, penggunaan gipsum sebagai dry wall memiliki beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan membangun dinding secara konvensional.

"Dry wallini lebih ringan ketimbang jika kita menggunakan bata atau batako dan mampu menghemat hingga 6 sampai 7 persen," tambahnya.

Keuntungan lainnya, lanjut Rully, adalah cara pengerjaan dry wall lebih simpel dan mudah serta hasilnya lebih bagus dan lebih cepat.
Rully kemudian mencontohkan, gipsum dengan ukuran 1,2 meter x 2,4 meter dan luasannya yang mencapai hampir 3 meter persegi bisa digunakan untuk membangun tembok dalam waktu 3-5 menit.

Berbeda dengan pembangunan dinding konvensional yang cenderung tidak memiliki standarnya sehingga seringkali terdapat tembok-tembok yang retak.

"Kasus yang ada pada pembangunan dinding konvensional biasanya terdapat campuran antara pasir, semen, dan batako. Campuran itu kan yang mengatur tukang, jadi kalo dia capek sama waktu masih segar kan bisa beda takarannya. Untuk masalah proses mixing-nya tidak standar jadi hasilnya pun tidak konsisten," tandasnya.

Dari sisi harga, penggunaan gipsum sebagai dry wall juga mampu menghemat pengeluaran hingga 10 persen ketimbang menggunakan bata atau batako sebagai material dinding.



    kompas.com