Jumat, 04 Desember 2015

Hanya Dua Minggu, Untuk Membangun Rumah Bertenaga Surya

Desain Surya House 2.0 memiliki begitu banyak tembok-tembok panel surya yang merupakan titik revolusioner rumah.

KOMPAS.com - Teknik pasif tenaga surya yang digunakan untuk membangun rumah memang konsep yang menarik.

Namun, merancang rumah dengan menyambung hasil cetak prefabrikasi tiga dimensi merupakan ide menakjubkan. Hasilnya adalah Surya House 2.0.

Tenaga surya yang ideal didapatkan dengan membiarkan matahari masuk ke dalam rumah selama musim dingin dan menjadikan atap di musim panas sebagai pelindung interior dari matahari.

Fasad rumah terdiri dari struktur dinamis dengan tingkat yang disesuaikan dengan sinar matahari.

Struktur ini memudakan rumah memproduksi energi, dengan menggunakan sistem surya pada setiap area di dalam rumah.

Itu sebabnya bentuk fasad menjadi tidak teratur dan unik, namun energi yang dihasilkan sangat produktif.

Rumah ini dirancang dengan sistem khusus matematis untuk menyesuaikan bangunan dengan kondisi cuaca pada saat yang tepat.

Desain bangunan dan fabrikasi digital memungkinkan terciptanya rumah ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Berkat kerja mesin cetak prefabrikasi 3 dimensi, potongan-potongan rumah siap untuk dihubungkan. Adapun waktu yang dibutuhkan untuk membuat rumah ini hanya dua minggu.

Sementara persiapan material membutuhkan waktu tiga minggu.

Desain Surya House 2.0 memiliki begitu banyak tembok-tembok panel surya yang merupakan titik revolusioner rumah.

Setiap modul punya banyak fungsi, antara lain untuk mengintegrasikan warna, menyimpan energi, menghasilkan listrik, AC, memungkinkan ventilasi alami dan sumber cahaya.

Rumah surya ini dapat dibangun di setiap bagian muka bumi, karena pembangunannya menyesuaikan parameter tipe iklim di lingkungannya.

Sabtu, 21 November 2015

Memperbaiki Jalan Berlubang dengan Bantuan Teknologi Laser

Lubang di jalanan juga jadi masalah di Jerman. Kini dengan bantuan teknologi laser dilakukan pemindaian jalanan, untuk menemukan retakan kecil yang bisa menjadi lubang besar.

 

India memiliki jaringan jalan raya terbesar di dunia. Hampir setengahnya beraspal. Namun jalan raya di India tidak semuanya bisa diandalkan. Lubang dan permukaan yang bergelombang, membuat sengsara pengguna jalan raya.

Sebuah perusahaan Jerman kini membuat model 3 dimensi jalan raya di India. Nantinya model tersebut akan mencakup semua jalan penghubung utama. 

Untuk itu sebuah kendaraan yang dilengkapi dengan kamera dan lusinan sensor mendokumentasikan kondisi jalan raya. Sasarannya adalah mendeteksi ruas jalan yang berpotensi mengalami kerusakan seperti berlubang atau bergelombang, sebelum mengancam keselamatan pengendara. Insinyur Dieter Klasen adalah sosok di balik sistem tersebut. Dieter Klasen, Insinyur Pengembangan: "Dengan kendaraan ini kami merekam kondisi jalan raya. Dari data yang dikumpulkan kami bisa membuat korelasi antara biaya pembangunan dan nilai aktual, serta batas usia pakai jalan."

Navigasi berbasis satelit
Sebuah sistem navigasi berbasis satelit menjadi jantung sistem pengukuran buatan Klasen. Ini bisa menentukan secara akurat lokasi kendaraan. Pengumpulkan data jalan raya akan berguna jika dilengkapi dengan informasi akurat mengenai lokasi. Cahaya kilat stroboskop memindai retakan kecil di aspal.

Klasen menggunakan kamera industri beresolusi tinggi, yang membutuhkan pencahayaan maksimal untuk membuat citra yang akurat. Pencahayaan konstan dengan pulsa seperduapuluhribu detik menjamin ketajaman gambar.Klasen mengatakan:

"Permukaan aspal sangat hitam dan sulit memantulkan cahaya. Sementara kami harus memotret keretakan berukuran satu militer saat mobil melaju 100 kilometer perjam. Jadi kami butuh pencahayaan yang kuat dan kecepatan rana yang sangat singkat. Cahayanya berasal dari lampu stroboskop, yang kilatannya lebih terang dari matahari. Jadi kami bisa membuat terang bayangan di bawah sinar matahari."

Memperpendek usia jalanan
Lubang terbentuk dari retakan-retakan kecil di atas permukaan aspal. Karena itu retakan memperpendek usia pakai jalan raya. Klaseen menambahkan: "Retakan ini tidak membahayakan pengguna jalan. Tapiberbahaya buat jalan itu sendiri. Air masuk ke dalam aspal melalui retakan itu. Di musim dingin air membeku dan memuai, dan retakan membesar. Bisa dilihat di sini."

Sebuah scanner laser memindai permukaan jalan, sekitar satu juta kali per detik. Alat itu mengukur lebar jalan raya dan mencari kerusakan di permukaan, serta retakan akibat roda mobil. Pada retakan tersebut air menggenang dan kendaraan yang melaju cepat bisa mengalami aquaplaning. Klasen mengatakan: "Kita melaju di jalan tua. Permukaanya sudah tidak lagi mulus dan kita bisa lihat di sini banyak retakan bekas ban mobil."

Pada bekas ban mobil semacam itulah Klasen menghitung kedalaman genangan air. Jika nilai ambang batas terlampaui, polisi harus masang rambu, agar pengemudi mengurangi kecepatan saat hujan.

Semua data yang dikumpulkan disimpan di pusat data di Erfurt. Di sini para insinyur memetakan kondisi jalan raya agar pemerintahan kota dan desa mengetahui kondisi infrastruktur di wilayahnya dan dapat merencanakan perbaikan.Chris Bischoff, Insinyur Teknik Sipil: "Semua data yang dihimpun kendaraan pengkur, diteruskan ke saya untuk dianalisa, dan diberi nilai satu sampai lima. Nilai lima artinya sangat buruk, seperti terlihat di sini pada tanda warna merah. Sementara biru artinya sangat bagus."

Barbasis nilai ini pemerintah setempat bisa memutuskan ruas jalan mana yang paling membutuhkan perbaikan, agar pembentukan lubang jalan bisa dicegah.


   www.dw.com   

Jumat, 16 Oktober 2015

Atap Alang-alang Yang Tahan Terhadap Api


Jakarta - Pameran Indobuildtech ke-10 yang berlangsung di JCC, Jakarta menampilkan beberapa produk inovasi. Antaralain ada perusahaan yang menawarkan produk atap bangunan terbuat dari alang-alang sintetis tahan api. Produk tersebut bisa digunakan sebagai atap pada rumah, hotel maupun villa.

PT Polymindo Permata merupakan perusahaan yang menjual atap alang-alang sintetis ini. Menurut Executive Vice President PT Polymindo produknya ini tidak mudah terbakar dan telah teruji di Amerika Serikat (AS).

"Dari fire safety ini paling tertinggi untuk stadar building di Amerika," ungkap Johan kepada detikFinance di JCC, Jakarta.

Johan menjelaskan, produk atap dari bahan alang-alang sintetis yang telah digunakan pada hotel bintang lima di Kuta Bali ini, dari hasil pengujian meskipun atapnya telah terbakar tetapi tidak sampai mengenai kontruksi di bawah atap alang-alang sintetis ini.

"Pas dibuka didalamya itu belum terbakar. Masih utuh," imbuhnya.

Produk yang membawa konsep natural ini, memiliki keunggulan jauh dari atap alang-alang natural yang selama ini digunakan di Indonesia. Menurutnya, atap alang-alang sintetis ini bisa tahan hingga 20 tahun.

"Komposisi harga, kalau dilihat life time buildingnya ini lebih murah dari alang-alang karena alang-alang tiap 2 sampai 3 tahun harus ganti kalau ada kerusakan. Kalau ini saya bisa jamin 20 tahun," tutup Johan.

Indobuildtech Expo 2012 diikuti oleh 315 peserta dari 22 perusahaan dalam dan luar negeri. Untuk peserta dari luar negeri berasal dari China, Jepang, Kanada, Korea, Malaysia, Singapura, Taiwan, Uni Emirat Arab dan Vietnam.

   finance.detik.com  



Doktor di Malang Temukan Konstruksi Beton Bambu Anti Gempa

Dr Ir Baig Sri Umniati ST MT, dosen Universitas Negeri Malang, menunjukkan temuannya: angker bambu untuk menambah daya tahan beton.

MALANG, KOMPAS.com – Universitas Negeri Malang (UM) menemukan metode pemasangan bambu untuk campuran beton. Produk itu bernama Angker Bambu. Peggunaan angker ini bisa menguatkan beton dan sambungannya hingga dua kali lipat.

Dr Ir Baiq Sri Umniati MT adalah sosok di balik inovasi ini. Jebolan doktor dari Universitas Brawijaya ini tengah mengamati hasil penelitian angker bambunya yang sudah dimulai sejak 2013. Hasil penelitian itu tersimpan dalam laptopnya.

Bentuk angker bambu itu boleh dibilang unik, berupa setengah lingkaran bambu, dan memiliki panjang sekitar 25 centimeter. Pada bagian atas, bambu tadi dipotong seukuran dua centimeter supaya bisa dikaitkan dengan rangka beton.

Jika seluruh proses pembuatan angker bambu selesai, alat tersebut masih belum bisa digunakan. Angker tadi harus dikeringkan terlebih dulu selama satu bulan guna mengurangi kadar air dalam bambu.
Selanjutnya, bambu juga harus dicat terlebih dulu, lalu diberi pasir. Cat itu berguna untuk menempelkan pasir pada bambu.

“Pemberian pasir di bambu supaya angker tak bergeser selama berada di dalam beton. Sebab, penggunaan bambu di beton membuat rongga. Pasir ini berguna untuk menutup rongga-rongga tadi, sehingga bambu ini mencengkeram beton,” jelas Ketua Jurusan Teknik Sipil UM ini.

Apabila seluruh proses ini dilewati, maka angker bisa dipasang. Angker dipasang di empat sisi rangka balok, lalu diberi pengait supaya angker tak bergeser saat proses pembuatan semen.
“Dalam penelitian ini, saya memasang angker dan kekuatannya pada sambungan beton balok,” katanya.
Penelitian itu untuk melihat kemampuan angker bambu menahan beban pada beton bambu bangunan bertingkat.

Hasilnya, “Angker bambu ini bisa menahan beban vertikal beton hingga 10 ton. Untuk beban horisontal, kemampuannya bisa lebih dari 200 ton,” ungkapnya.

Hasil penelitian itu,mengindikasikan bahwa penggunaan Angker Bambu membuat bangunan tahan gempa. “Angker tidak membuat beton patah, ataupun bengkok jika terkena goyangan gempa,” katanya.

Keuntungan lain dari penelitian ini, lanjutnya adalah biaya pembuatan beton yang murah. Ini disebabkan seluruh bambu didapat dari alam sekitar. Sri mengaku mendapatkan bambu tadi dengan gratis.

Meski demikian, penelitian ini memakan waktu sekitar tiga bulan. Satu bulan untuk membuat bambu itu kering, lalu satu bulan lagi untuk melihat kondisi beton setelah 28 hari.

“Saya memang meneliti dengan durasi waktu satu bulan,” katanya.

   kompas.com   

Kamis, 04 Juni 2015

Rumah Terapung Dapat Menjadi Solusi Atasi Banjir


RUMAH yang dapat naik dan turun akibat tekanan air di permukaan tanah disebut-sebut sebagai solusi terbaru untuk mengatasi banjir tahunan.

Selama seminggu terakhir,hujan deras membanjiri jalan dan merendam lebih dari 900 rumah di Inggris, sehingga penghuninya terpaksa mengungsi.

Badan Lingkungan Hidup memperingatkan bahwa risiko banjir tetap tinggi, dengan 277 pertanda dan 204 kali peringatan di Inggris dan Wales.

Kini pemerintah sedang mencari berbagai solusi untuk menangani banjir yang semakin sering, termasuk rumah-rumah yang mengapung karena naiknya air.

Arsitek Baca awal tahun ini meraih izin untuk membangun rumah amfibi pertama Inggris di sepanjang tepi Sungai Thames di Buckinghamshire.

Rumah, yang merupakan pengganti untuk properti lain, terletak di darat, tetapi ketika sungai meluap, mampu mengambang dan untuk menjaga penghuninya dari banjir.

Rumah terapung hanyalah satu ide yang sedang jadi perhatian Badan Lingkungan Hidup untuk  mengembangkan teknologi baru dalam menghadapi ancaman banjir, seperti dilansir BBC.

Insinyur risiko banjir, Tony Andryszewski mengatakan lembaga tersebut ingin meneliti bagaimana negara-negara lain menghadapi banjir rutin, khususnya Belanda yang dipandang sebagai pemimpin dunia dalam teknologi manajemen banjir.

Rumah dibangun di atas panggung di negara-negara seperti Thailand, Burma, India dan Bangladesh, yang dikenal rentan terhadap bencana banjir.

Namun solusi yang lebih elegan dari rumah yang mengapung tergolong jarang, meskipun contoh desain yang berbeda yang ada di Jerman, Kanada, Amerika Serikat dan bahkan di Pulau Taggs di Inggris.

Proyek Baca saat ini sedang dibangun di Bucks namun akan menjadi rumah amfibi pertama buatan Inggris.

Bagian dari LifE pemenang penghargaan (inisiatif risiko jangka panjang untuk Banjir dan Lingkungan) dimana Proyek Baca menjadi mitra, rumah didesain sebagai ponton bebas mengambang di atas fondasi.

"Rumah terapung ini dilindungi oleh empat lumba-lumba (posting vertikal permanen) yang dipasang dekat ke dinding samping," papar Baca.

"Perakitan ini berada di dalam dok basah yang terdiri dari dinding penahan dan slab dasar. Ketika banjir terjadi dok terisi dengan air dan rumah naik sesuai tinggi air. "

Dirancang untuk menghentikan air yang menembus ke dalam rumah sehingga jika banjir datang pemilik tetap aman di dalamnya.

Sebuah taman dengan hati-hati ditata yang dibuat sebagai sistem peringatan dini banjir alami, dengan teras yang dibuat dengan tingkatan berbeda untuk ketinggian air yang naik bertahap dan penghuni menjadi waspada sebelum air mencapai tingkat yang mengancam.

Teras terendah ditanami alang-alang, berikutnya dengan semak-semak dan tanaman, teras berikutnya ditanami rumput dan teras tertinggi akan menjadi teras dengan akses ke ruang makan.

Semua pipa, saluran dan kabel untuk pembuangan air, gas, listrik dan limbah di rumah amfibi tersebut fleksibel, dirancang untuk tetap bisa berfungsi bahkan ketika rumah naik beberapa meter dari posisi semula.

Dengan perkiraan biaya 1,5 juta pounds, maka akan dikenakan biaya sekitar 20% lebih dari membangun rumah berukuran sama konvensional - tapi harus ada penghematan besar pada biaya asuransi.

Proyek LifE membayangkan sebuah pendekatan baru untuk pembangunan yang mencakup air dan memungkinkan untuk peningkatan risiko yang ditimbulkan oleh banjir karena perubahan iklim meningkatkan kadar air di seluruh dunia.

Dengan Inggris saat ini dalam cengkeraman krisis perumahan, diharapkan proyek ini akan membuka lahan baru yang saat ini dianggap tidak cocok untuk pengembangan dengan mengelola dan mengurangi risiko banjir secara keseluruhan.


   berita2bahasa.com   

Kamis, 07 Mei 2015

Gedung Bertingkat Kebawah


Anda yang tinggal di kota-kota besar, pastinya tidak asing dengan bangunan tinggi menjulang, kalau anda dari desa pastinya saat menginjakkan kaki pertama kali di ibukota , pandangan tidak akan lepas dari gedung-gedung tinggi tersebut, bagaimana bikinnya ya…hehehe..
Tapi kadangpun orang kota yang sudah biasa melihatpun juga akan kagum dan takjub juga dengan gedung bertingkat yang modelnya unik.
Nah, kalau biasanya kita dibuat terkagum-kagum
dengan adanya gedung-gedung tinggi pencakar
langit tersebut, Kali ini bersiaplah untuk menyambut adanya bangunan luar biasa dari kota Meksiko, yakni gedung pencakar perut bumi…lho kog bisa ?

Gedung pencakar perut bumi yang dimaksud adalah bangunan raksasa berbentuk piramida terbalik yang ‘ditancapkan’ di kedalaman tanah
sedalam 300 meter menuju perut bumi.
Gedung piramida terbalik ini akan memiliki 65 lantai dari bawah tanah. Sebanyak 35 lantai paling ujung atau paling dalam dari gedung ini akan dijadikan pusat perkantoran.
10 lantai di atas area perkantoran adalah tempat tinggal, 10 lantai di atas area tempat tinggal atau pemukiman adalah pusat perbelanjaan, dan 10 lantai di atas pusat perbelanjaan adalah museum.
Permukaan paling atas dari gedung terbalik ini akan ditutupi lantai yang terbuat dari kaca seluas
240 meter x 240 meter. Sehingga di dalam bangunan tersebut mendapatkan cahaya alami dari dunia atas.
Di tengah persegi tersebut tak lupa ditancapkan pula bendera nasional Meksiko.


Esteban Suarez, dari perusahaan arsitektur BNKR Arquitectura mengatakan, bangunan tersebut akan menjadi pusat budaya baru bagi Meksiko.
“Infrastuktur baru ,perkantoran, pusat perbelanjaan dan kawasan hunian baru di kota ini diperlukan tetapi tidak ada lahan yang tersedia,”
ungkap Suarez seperti dikutip Daily Mail.
“Hukum federal dan hukum lokal melarang adanya penghancuran dari gedung-gedung yang mengandung sejarah. Adapun gedung baru yang
boleh dibangun hanya dibatasi sampai delapan
tingkat saja, Pusat sejarah kota ini perlu dilakukan pembaharuan tetapi tidak ada tempat untuk itu.
Satu-satunya cara adalah membuat gedung yang
dibangun terbalik,” jelasnya.



Piramida terbalik ini diharapkan akan memiliki
peranan besar terhadap sejarah arsitektur Meksiko.


    indoprestasi.com    

Minggu, 12 April 2015

Batu Bata Yang Dapat Membersihkan Udara

Batu bata pembersih udara meredam udara polusi dari kendaraan menjadi udara yang tidak membahayakan
Pemerintah Hong Kong tengah giat memperkenalkan Kampanye Aksi Langit Biru (Silakan lihat Berita No. 178 untuk lebih terperinci), dengan harapan bahwa rangkaian peraturan baru ini akan meningkatkan kualitas udara di Hong Kong.
Salah satu penemuan terbaru yang dapat membantu mewujudkan tujuan ini adalah batu jalan pembersih udara. Tidak seperti batu bata padat umumnya, batu bata jalan yang baru ini memiliki lapisan 5 mm titaniumdioksida. Dengan pancaran sinar matahari, lapisan ini berfungsi sebagai katalis untuk mengubah polusi seperti nitrooksida dari pembuangan gas kendaraan menjadi nitrat yang tidak berbahaya bagi lingkungan. Hasil uji coba menunjukkan bahwa batu bata pembersih udara ini dapat menghilangkan 20% polusi udara. Penemuan ini memenangkan Penghargaan Produk Ramah Lingkungan Hong Kong (Hong Kong Eco-Product Award) dan Piagam Bangunan Hijau (Green Building Award) tahun 2006. Dipamerkan dalam Pameran Rancang & Inovasi Hong Kong bulan Nopember Tahun Emas 3 (2006), rancangan bata tersebut memperoleh penghargaan berkat penelitian yang dilakukan oleh Lam Chi Sin, Chan Chun Wan, dan Wong Chi Ho dari Universitas Politeknik Hong Kong. 



Tiga penemu muda dari Hong Kong (dari kiri ke kanan) : Chan Chun Wan, Lam Chi Sin dan Wong Chi Ho, yang telah berhasil mengembangkan batu bata jalan pembersih udara untuk mendukung kampanye Kegiatan Langit Biru pemerintah

Jalanan di kampus Universitas China di Hong Kong yang ditutup dengan batu bata pembersih udara
Tiga pemuda ini telah menunjukkan daya cipta dan semangat kerja untuk memperkecil dampak lingkungan. Mereka telah mendapatkan paten teknologi di kantor setempat atas penemuan mereka dan kerja sama dari universitas mereka untuk memproduksi batu bata jalan terserbut dengan mendirikan Laputta Eco-Construction Material Company, Ltd, untuk memproduksi batu bata secara lokal dan menjualnya.
Batu bata jalan pembersih udara bukan hanya efektif melindungi lingkungan, tetapi juga diproduksi dari bahan baku yang ramah lingkungan termasuk pecahan-pecahan kaca, debu dari hasil pembakaran arang, dan batu kerikil. Pecahan kaca diperoleh dari penghancuran botol gelas daur ulang dan pasir halus diperoleh dari sisa pembangunan, dengan demikian juga mengurangi sampah di lokasi setempat. Konsep berwawasan lingkungan milik Laputa telah menarik minat perusahaan besar dan sekarang mereka telah menerima botol gelas dari Coca-Cola.

Ada juga kekhawatiran bahwa pelapis dioksida titanium akan memudar secara perlahan-lahan. Namun demikian, lapisan batu bata tersebut adalah suatu campuran dioksida titanium dan batu, yang bisa bertahan 10 hingga 20 tahun dengan daya tahan tekanan berat manusia maupun kendaraan.

Batu bata tersebut merupakan barang anti-licin dan tahan terhadap tekanan. Batu bata tersebut dibuat untuk bisa menahan berat 60 ton untuk yang di pinggiran jalan dan 90 ton untuk yang di tengah jalan. Keragaman rancangan yang ada serta kegunaannya terhadap lingkungan, maka dapat dipastikan kelak akan digunakan secara luas di Hong Kong.



   godsdirectcontact.or.id    

Sabtu, 21 Maret 2015

Material Pengganti Kayu Yang Ramah Lingkungan

Ilustrasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika selama ini banyak bangunan bertumpu pada material kayu untuk fondasi utama ataupun mempercantik interior, perusahaan produsen bahan bangunan, PT Conwood Indonesia justru menghadirkan material baru pengganti kayu yang diklaim ramah lingkungan.

Menurut Senior Commercial Manager PT Conwood Indonesia, Ferry Wiaga Djajaprawira, entitas perusahaan asal Thailand, Siam City Cement tersebut menghadirkan material pengganti kayu yang berasal dari cellulose fibre dan semen sehingga tak merambah hutan untuk kayu. Selain itu, material ini juga bebas asbes yang merupakan jenis limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).

Selasa, 17 Maret 2015

Solusi Membangunan Rumah Murah



KOMPAS.com - Perusahaan arsitektur asal Seoul, Korea selatan, JYA-rchitects menggunakan berbagai material murah, termasuk gelembung pembungkus dan lembaran baja bergelombang untuk menyediakan solusi yang efisien dalam serangkaian proyek rumah murah di Korea Selatan.

"The Low Cost Housing Series" tersebut direpresentasikan sebagai bagian dari eksibisi Out of the Ordinary: Awar Winning Works yang diselenggarakan oleh Young Korean Architects.

Properti yang diselesaikan oleh JYA-rchitects dipamerkan pada tahun 2013 dan 2014 dan berlokasi di propinsi selatan negara tersebut. Pengembangannya berkolaborasi dengan organisasi nirlaba The Child Fund Korea.

“Ada orang-orang yang tinggal di lingkungan hidup sangat miskin hingga kami tak mampu membayangkan bila terjadi pada kawasan kami. Kami begitu terkejut sekaligus malu ketika menghadapi realitas tersebut. Tapi permasalahan yang lebih serius adalah kami tak mengetahui berapa jumlah masyarakat dengan kehidupan tersebut dan bagaimana cara menolongnya secara efisien,” ujar Arsitek Youmin Won.

Kamis, 05 Maret 2015

Semen Dalam Waktu 5 Jam Langsung Kering


Semen Indonesia Award on Innovation menghasilkan temuan inovasi yang spektakuler salah satunya adalah “semen 5 jam langsung kering”. Inovasi yang berasal dari 221 proposal tersebu akan terus meningkatkan daya saing perusahaan dan memantapkannya sebagai perusahaan semen kelas dunia.

Semen Indonesia Award on Innovation (SMI AI),  kembali digelar. Kali ini, ajang tahunan itu digelar di Makassar melalui `Kafe Beton’ yang memamerkan berbagai inovasi produk para peserta. Jumlah pesertanya, juga meningkat. Jika tahun 2012 lalu proposal inovasi yang masuk hanya 178 proposal, di tahun 2013 jumlah itu naik menjadi 221 proposal.

Selasa, 03 Maret 2015

Cellulose nanocrystals Solusi Bahan Konstruksi Yang Ramah Lingkungan

Cellulose Nanocrystal

Kristal selulosa yang selama ini mempertahankan struktur pohon dan tanaman secara kokoh, tangguh, serta memiliki karakteristik yang ringan, kini telah terbukti memiliki sifat kekakuan seperti baja. Dengan karakteristik seperti itu, nanocrystal selulosa memiliki kesempatan untuk digunakan sebagai salah satu bahan dasar biomaterial dengan berbagai aplikasi, seperti untuk menguatkan material konstruksi dan komponen otomotif.

Jumat, 27 Februari 2015

Metode Struktur Plat Lantai Gedung


Dewasa ini pembangunan gedung di indonesia maupun dunia telah berkembang sangat pesat, hampir di setiap sudut kota dapat kita saksikan bermacam bentuk gedung pencakar langit sedang dibangun, masing-masing pelaku pembangunan bersaing untuk bisa menghasilkan produk sebagus mungkin dalam waktu super cepat, karena hal ini sangat erat kaitanya dengan penghematan biaya proyek sekaligus memberikan daya saing tinggi bagi yang telah berhasil membuat inovasi teknologi terbaik, termasuk dalam hal pembuatan struktur gedung entah itu pondasi, kolom, balok, plat lantai atau bagian struktur lainya yang telah ada bermacam metode pilihan, nah.. berbicara soal lantai, berikut ini ada macam-macam metode struktur plat lantai pada gedung bertingkat khususnya beton bertulang.

Rabu, 25 Februari 2015

Rumah Prefabrikasi Hemat Energi

Prototipe rumah prefabrikasi ini hemat energi dan ramah lingkungan

KOMPAS.com – Membangun rumah dengan biaya murah, waktu yang cepat, serta mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan tampaknya menjadi idaman semua orang. Hal inilah yang kemudian menjadikan spesialis bangunan modular, Archiblox meluncurkan sebuah prototipe rumah prefabrikasi yang ramah emisi karbon.

Archi Carbon Positive House, rumah prefabrikasi ramah lingkungan yang diklaim pertama di dunia oleh Archiblox ini memproduksi energi lebih banyak dari yang digunakan. Rumah ini diprediksi menawarkan manfaat terhadap lingkungan sama dengan ditanamnya 6.095 pohon asli Australia.

Senin, 23 Februari 2015

Penggunaan Beton eksklusif


Beton eksklusif yang dimaksud adalah jenis beton selain beton normal seperti yang umum dijumpai sehari-hari yang biasanya terbuat dari campuran semen Portland dan agregat alami dan dibuat secara konvensional.

Beton eksklusif  mempresentasikan kemajuan teknologi beton yang dikembangkan untuk menanggulangi kekurangan yang dimiliki beton normal.

Jumat, 20 Februari 2015

Batu Bata Yang Terbuat Dari Arang


Harianjogja.com, BANTUL-Bata inovasi atau disingkat bain merupakan produk yang dibuat tanpa menggunakan tanah liat, melainkan arang bekas pembakaran. Produksi bain atau bata press tersebut dikembangkan warga Dusun Kembaran, Tamantirto, Kasihan, Bantul.

Pemilik bisnis ini, Agus Sucahyono menemukan ide pembuatan bata press sekitar tiga tahun lalu. Tepatnya, saat laki-laki asal Pasuruan Jawa Timur itu menyaksikan limbah arang bekas pembakaran pabrik gula Madukismo yang dibuang berserakan di pinggir jembatan di Jalan Raya Kembaran.
“Lalu saya coba gunakan untuk membuat batu bata dan hasilnya bisa seperti bata merah,” ungkap Agus Rabu .

Kamis, 12 Februari 2015

Geosintetik Untuk Perkuatan Tanah Lunak


Istilah Geosintetik

Geosintetik diartikan sebagai material sintetik (dari bahan polimer) yang berbentuk lembaran yang diaplikasikan dalam permasalahan geoteknik. Material sintetik merupakan hasil polimerisasi dari industri-industri kimia atau minyak bumi. . Penggunaan bahan sintetik ini berkaitan dengan sifat ketahanan dan keawetan (durabilitity) dari material sintetik terhadap senyawa-senyawa kimia, pelapukan, keausan, sinar ultra violet dan mikroorganisme. Polimer utama yang digunakan untuk pembuatan geosintetik adalah Polyester (PET), Polyamide (PM), Polypropylene (PP), dan Polyethylene (PE).

Selasa, 10 Februari 2015

Terowongan Bawah Laut Euro Tunnel


EURO TUNNEL adalah bangunan terowongan yang terkenal di dunia yang menghubungkan negara Inggris dan Perancis dan menjadi 7 keajaiban konstruksi modern Terowongan yang mejadi kebanggaan negara Inggris dan Perancis ini juga merupakan terowongan terpanjang kedua dunia dengan panjang keseluruhan 50,45 km setelah terowongan Seikan di Jepang.

Proyek ini adalah proyek prestisius yang bertujuan untuk menghubungkan daratan Eropa dengan Inggris yang akan menyediakan sarana dan prasarana transportasi yang memiliki kapasitas angkut besar dengan waktu tempuh yang relatif cepat sebagai akibat ditetapkannya Masyarakat Ekonomi Eropa pada thaun 1956. Harapan lebih lanjut adalah peningkatan GDP negara-negara Eropa.

Jumat, 06 Februari 2015

Membangun Gedung Tanpa Bekisting

Ilustrasi

Bagaimana cara membangun gedung tanpa bekisting atau cetakan? pertanyaan ini mungkin memerlukan penelitian dan pemikiran khusus untuk bisa mendapatkan jawabanya karena kita tahu hampir semua bangunan gedung bertingkat tinggi abad ini memakai bahan beton bertulang atau struktur baja sebagai material utama. Kedua jenis material tersebut memerlukan cetakan agar bisa dibentuk sesuai rencana dan keinginan, sebuah gedung bisa jadi menggunakan material precast yang dibuat secara cepat dilapangan tanpa bekisting namun bukankah untuk membuat material beton precast atau profil baja juga memerlukan cetakan saat proses produksi? entahlah  mungkin ini menjadi tugas generasi sekarang atau masa depan untuk bisa berinovasi membuat gedung tanpa bekisting yang ramah lingkungan, kenapa ramah lingkungan? karena kita tahu material yang banyak digunakan sebagai bekisting struktur beton adalah kayu, hal ini berarti memerlukan penebangan pohon untuk dijadikan bahan bangunan.

Selasa, 03 Februari 2015

Konsep Ekodrainase Yang Ramah Lingkungan


Pengelolaan drainase dihadapkan pada isu-isu strategis yang menghambat pengembangan pengelolaan drainase terutama di perkotaan. Adapun isu-isu strategis yang menghambat pengembangan pengelolaan drainase terutama di perkotaan yakni sebagai berikut :

Rabu, 28 Januari 2015

Rumah Prefabrikasi Cubicco Tahan Terhadap Badai, Salju, dan Panas Ekstrem

Rumah prefabrikasi di Miami ini tahan badai, panas dan dingin yang ekstrim, beban salju sepuluh kaki, dan gempa bumi (bila dipasangkan dengan dasar yang kuat).

KOMPAS.com — Rumah yang berkelanjutan tidak hanya memiliki solar panel. Perusahaan prefabrikasi Belanda, Cubicco, yang membuka kantor dan fasilitas manufaktur di Miami, Florida, AS, pada Agustus 2013, mengambil pendekatan holistik untuk arsitektur hunian yang berkelanjutan.

"Kita harus membangun rumah yang didasarkan atas kebutuhan sosial dan lingkungan dengan desain yang indah, fungsional, dan terjangkau," ujar Randy Riteco, pendiri Cubicco.

Ketahanan struktur dan umur panjang merupakan fokus utama bagi Riteco. Untuk itu, Cubicco membuat rumah prefabrikasi yang dapat menahan badai, panas dan dingin yang ekstrem, beban salju sepuluh kaki, serta gempa bumi (bila dipasangkan dengan dasar yang kuat).

Minggu, 25 Januari 2015

Teknologi Cakar Ayam Modifikasi Sebagai Alternatif Untuk Konstruksi Jalan Di Atas Tanah Lunak


Teknologi sistem Cakar ayam yang dimodifikasi ternyata dapat digunakan untuk konstruksi jalan diatas tanah lunak.  Teknologi ini telah digunakan untuk membangun jalan Tol Sedyatmo penghubung lalu lintas ke arah Bandara Soekrano-Hatta. Selain bisa menghemat waktu,  penggunaan teknologi ini juga dapat menghemat biaya konstruksi, dibanding kalau menggunakan teknologi cakar ayam asli.  Mengingat petumbuhan kota-kota di Indonesia secara tradisional berada di dekat pantai atau hilir sungai, seperti jalur transportasi sungai, akses perdagangan lewat laut sehingga pertumbuhan kota-kota besar selalu membutuhkan prasarana transportasi. Dan untuk menjangkaunya dibutuhkan  akses jalan. Sekretaris Balitbang, Dep.PU, Supardi menyatakan hal itu dalam sambutannya pada Seminar Sehari yang bertajuk: Teknologi Jalan Di Atas Tanah Lunak.

Jumat, 23 Januari 2015

Sampah Kini Bisa Diolah Menjadi Bahan Bangunan

Ilustrasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masalah lingkungan hidup kerap kali berkaitan dengan keberadaan sampah. Sampah menjadi momok yang mengkhawatirkan karena bisa merusak lingkungan maupun kesehatan manusia. Selain itu, sampah sulit sekali diurai.

Melihat masalah tersebut, mahasiswa Fakultas Geologi Universitas Padjadjaran, Arman Nugraha, menggagas konsep yang dapat menjadi solusinya. Arman memberi nama konsep tersebut Rangunkarsa.

Rangunkarsa merupakan sebuah rancang bangun pengolahan sampah tanpa asap dan mengonversinya menjadi bahan bangunan. Arman menjelaskan, sistem kerja Rangunkarsa adalah dengan menggunakan batu pasir sebagai penyerap limbah sampah.

Selasa, 20 Januari 2015

GRC (Glass fibre reinforced concrete)

Contoh Pengaplikasian GRC

Apakah GRC itu?
Mungkin kita sering mendengar istilah GRC dalam dunia konstruksi. GRC merupakan kependekan dari Glassfibre Reinforced Concrete. Seperti namanya, GRC terbuat dari bahan fiber, pasir, dan semen. GRC memiliki ketebalan yang berbeda beda sesuai dengan spesifikasi perencana. Seringkali GRC digunakan untuk material finishing facade atau sisi luar bangunan gedung. GRC juga sering dipadukan bersama ACP (Aluminium composite panel) sebagai material facade.

Minggu, 18 Januari 2015

Ir Sulistyana Menyulap Limbah Bangunan Jadi Dinding Berkualitas Plester

Contoh dinding yang dibangun dari teknologi drywall dengan memanfaatkan limbah bangunan. Dinding ini berkualitas setara dengan bata merah plester.

TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM-  Anda selama ini repot membuang limbah pembongkaran bangunan? Atau Anda harus mengeluarkan biaya lebih, ketika merenovasi rumah? Pengembangan dari penemuan teknik drywall (pembuatan dinding dengan cetak basah di tempat) kembali menghasilkan sebuah karya inovatif dalam bidang konstruksi.

Ir Sulistyana MT, yang selama ini dikenal sebagai penemu drywall asal Batam, kini memperkenalkan sebuah karya bernama recycle wall, yakni membuat dinding rumah dengan memanfaatkan limbah bangunan. Limbah bekas bongkaran dinding maupun lantai itu bisa "disulap" menjadi dinding dengan kualitas setara dengan batu bata plester. 
Recycle wall telah diuji coba di areal work shopnya di Sekupang, Batam. Sistem itu siap diaplikasikan dalam pembuatan dinding, terutama rumah-rumah hunian maupun ruko.

Kamis, 15 Januari 2015

Membangun Rumah Cepat Dengan Baja Ringan




Waktu adalah uang (baca; berharga).

Waktu yang hilang tidak dapat diputar atau di ulang kembali, bisa sangat menyesal pabila begitu saja kita abaikan.

Manusia selalu memikirkan bagaimana sesuatu itu bisa cepat selesai. Contoh ;karena kendaraan tercipta, mulai sepeda hingga pesawat terbang begitu berarti, karena dapat menghemat waktu dalam perjalan. Penggunaan komputer juga begitu, dapat mempermudah dan mempercepat pekerjaan.

Senin, 12 Januari 2015

EPS Geofoam


Inovasi teknologi terutama yang terkait dengan bidang konstruksi terus berjalan dan berkembang sangat pesat. Kecepatan dan ketepatan menjadi focus utama dalam inovasi, karena akan sangat terkait dengan kualitas dan biaya dalam setiap pekerjaan. Salah satu inovasi metode teknologi untuk bidang konstruksi adalah dengan menggunakan Styrofoam. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan proyek, baik untuk skala kecil maupun besar.

Seperti diketahui Styrofoam adalah bahan yang tidak asing dalam kehidupan sehari-hari. Kebanyakan dari kita mengenalnya sebagai bahan untuk pengepakan (packaging) serta untuk dekorasi. Sebagian juga memandangnya sebagai limbah yang semakin hari semakin menjadi masalah lingkungan yang berat, karena Styrofoam ini tidak membusuk, sehingga timbunan sampah Styrofoam akan terus bertambah apabila tidak didaur ulang (recycling) secara professional.

Sabtu, 10 Januari 2015

Drywall, Sistem Cetak Kering

Proses pembangunan rumah dengan siste drywall. Dengan sistem cetak kering di tempat, dalam dua minggu rumah sudah jadi.

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Bagaimana inspirasi Ir Sulistyana MT akhirnya menemukan teknik drywall (cetak kering), mengganti cara konvensional membangun rumah?
Sulistyana mengaku, semua berawal dari keprihatinan ketika melihat warga biasa yang kini terasa semakin sulit untuk bisa mewujudkan impiannya memiliki rumah. Padahal dulu warga kampung bisa membuat rumah hanya dengan gotong royong.

"Ketika saya presentasi flyslab (beton plat lantai ringan temuannya--red) di berbagai kota, terutama di kampus-kampus, pertanyaan yang kemudian muncul adalah bagaimana dengan pembuatan dinding? Padahal bahan baku tersedia melimpah di wilayah setempat. Saya terpacu, saatnya kita bisa back to basic," kata Sulistyana yang juga dikenal sebagai Carik Punggowo (Paguyuban Among Warga Jowo) Batam itu.

Senin, 05 Januari 2015

Sampah, Bahan Material Alternatif Untuk Dinding


Rooang.com | Apa yang Anda lakukan pada botol bekas dan sampah plastik di rumah? Sebagian besar pasti akan membuang sampah-sampah tersebut. Tetapi tidak demikian halnya dengan orang-orang kreatif yang memanfaatkan sampah untuk didaur ulang menjadi material bangunan. Berikut ini adalah bahan material dinding yang berasal dari material limbah.

Sabtu, 03 Januari 2015

TBM , Alat Penggali Terowongan Bawah Tanah


Tunnel boring machine (TBM) adalah alat penggali terowongan. Karena bentuk mesin yang menyerupai silinder, permuka terowongan yang terbentuk jadi seperti lingkaran.

TBM dapat digunakan pada batuan lunak hingga batuan keras. Diamater alat ini bervariasi mulai dari semeter hingga 19 meter.

TBM dilengkapi dengan mata bor yang tersebar di permukaan kepala bor. Kepala bor yang berbentuk silinder ini kemudian berputar dan menggerus batuan. Begitu seterusnya sambil TBM bergerak maju.

TBM digunakan sebagai alternatif metode drilling and blasting (D&B). Drilling and blasting merupakan metode konvensional untuk membuat terowongan yang terdiri dari beberapa tahap dengan drilling (membor) dan blasting (meledakkan) sebagai dua tahap paling utama.