Rooang.com | Apa
yang Anda lakukan pada botol bekas dan sampah plastik di rumah?
Sebagian besar pasti akan membuang sampah-sampah tersebut. Tetapi tidak
demikian halnya dengan orang-orang kreatif yang memanfaatkan sampah untuk didaur ulang menjadi material bangunan. Berikut ini adalah bahan material dinding yang berasal dari material limbah.
Batu bata daur ulang?
Peter Lewis, seorang warga Selandia
Baru, berhasil menciptakan sebuah mesin, yang diberi nama mesin
byfusion. Mesin ini mampu mengolah berbagai sampah plastik menjadi
bongkahan bata. Dalam waktu 30—45 detik 10 kg sampah plastik bisa diubah
menjadi satu buah bata yang sangat keras seperti batu.
Banyak pakar menilai bahwa batu bata
daur ulang ini bisa dimanfaatkan untuk membangun tempat perlindungan
terhadap tsunami dan tornado. Hal ini masuk akal, karena bata tersebut
memiliki kekuatan yang luar biasa dalam meredam getaran. Mesin byfusion
yang ditemukan sejak tahun 2000 tersebut kini menjadi andalan
masyarakat, tidak hanya di Selandia Baru, tetapi juga sampai ke Amerika
Serikat. Sang penciptanya berharap mesin buatannya mampu mengatasi
masalah banyaknya sampah plastik di dunia.
Botol bekas?
Botol yang sudah Anda pakai, kaca maupun
plastik, ternyata bisa digunakan sebagai material bahan bangunan. Botol
bekas ini ternyata sudah dipakai oleh beberapa orang di dunia. Bahkan
rumah arsitek sekaligus walikota Bandung, Ridwan Kamil, juga sebagian
disusun dari botol bekas.
Untuk mendapatkan nilai estetis,
biasanya dipilih botol dengan warna yang sama atau mengecatnya setelah
dinding selesai dibuat. Beberapa bangunan yang menggunakan material dari
botol bekas antara lain rumah-rumah Proyek Somos di Guatemala dan Kuil Wat Lan Kuad di Thailand.
Kaleng minuman
Sama seperti botol, kaleng bekas pun
bisa dijadikan pengganti batu bata. Cara penggunannya pun relatif sama.
Kaleng disusun secara horizontal dan direkatkan dengan mortar.
Penggunaan kaleng minuman sebagai material dinding ternyata bukan hal
yang baru, dan telah dijajaki satu dekade terakhir. Michael Reynolds,
seorang arsitek di New Mexico, telah lama membuat rumah yang disusun
dari kaleng-kaleng bir. Rumah rancangannya disebut Eartships. Kisahnya
dapat dilihat dalam sebuah dokumenter berjudul Garbage Warriors.
Limbah pabrik kertas
Dengan mencampur limbah kertas dan semen
dengan perbandingan 9:1, dua orang ilmuwan asal India menciptakan batu
bata yang berasal dari kertas. Hasil campuran antara limbah kertas
dengan semen kemudian dicetak dan dijemur sampai mengeras. Ide brilian
ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat India, terutama para
kontraktor. Mereka menilai bata limbah kertas merupakan produk yang
ekonomis dan menjadi solusi di tengah meningkatnya harga bahan bangunan.
Belakangan, bahan dasar bata tersebut tidak hanya limbah kertas, tetapi
juga ditambahkan abu sekam padi, abu kayu bakar, dan lumpur dari
instalasi pengolahan air. Selain dua kali lebih murah dari bata biasa,
bata hasil daur ulang ini juga lebih tahan air. Pemerintah India
berencana memusatkan penggunaan bata ini di daerah yang rawan bencana.
Kotoran binatang?
Penggunaan kotoran binatang sebagai
material rumah merupakan kearifan lokal di berbagai daerah Asia dan
Afrika, termasuk Indonesia. Prasetya Mulya, seorang pemuda Indonesia
berinisiatif menggunaan kotoran sapi sebagai bahan pembuat bata. Bahan
ini dinilai lebih ramah lingkungan karena tidak menimbulkan kerusakan
tanah seperti yang disebabkan oleh bata dari tanah liat. Inisiatif
serupa datang dari Selandia Baru, Julian Retikaukau, mendapatkan ide
tersebut setelah merasa terganggu dengan banyaknya polusi udara akibat
kotoran sapi di wilayah tempat tinggalnya.
Bata daur ulang ?
Selain berasal dari sampah dan kotoran,
material paling utama yang bisa kita jadikan batu bata adalah bata itu
sendiri. Sering kita jumpai rumah yang direnovasi menyisakan bata bekas
yang tidak lagi terpakai. Ada beberapa perusahaan yang telah
berinisiatif untuk menggunakan bata bekas tersebut dan mendaur ulangnya.
Di antaranya adalah Ecobricks dan The Brick Pit
asal Sydney, Australia. Perusahaan tersebut mengolah kembali bata bekas
menjadi bata yang siap dipakai. Ada berbagai jenis bata yang ditampung
dan disediakan oleh perusahaan tersebut, mulai dari bata dari tanah
liat, dari pasir, dan bahan-bahan lainnya. Warna yang disediakan pun
bervariasi, mulai dari merah maroon, aprikot, merah muda, merah
kehijauan, krem, sampai merah kehitaman.
Ada banyak cara untuk memiliki rumah yang ramah lingkungan. Bahan-bahan
material rumah di atas terbukti lebih ekonomis dan tidak merusak alam.
Anda juga bisa berkreasi dengan memanfaatkan barang-barang bekas di
sekitar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar