Contoh dinding yang dibangun dari teknologi drywall dengan memanfaatkan limbah bangunan. Dinding ini berkualitas setara dengan bata merah plester. |
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM- Anda selama ini repot membuang limbah pembongkaran bangunan? Atau Anda harus mengeluarkan biaya lebih, ketika merenovasi rumah? Pengembangan dari penemuan teknik drywall (pembuatan dinding dengan cetak basah di tempat) kembali menghasilkan sebuah karya inovatif dalam bidang konstruksi.
Ir Sulistyana MT, yang selama ini dikenal sebagai penemu drywall
asal Batam, kini memperkenalkan sebuah karya bernama recycle wall, yakni
membuat dinding rumah dengan memanfaatkan limbah bangunan. Limbah bekas
bongkaran dinding maupun lantai itu bisa "disulap" menjadi dinding
dengan kualitas setara dengan batu bata plester.
Recycle
wall telah diuji coba di areal work shopnya di Sekupang, Batam. Sistem
itu siap diaplikasikan dalam pembuatan dinding, terutama rumah-rumah
hunian maupun ruko.
"Trial (uji coba) yang kami lakukan untuk pemanfaatan limbah bangunan (untuk dinding), hasilnya sangat bagus. Dengan dicampur semen dan pasir, serta campuran adictif tertentu, ternyata pemanfaatan recycle ini cukup inovatif. Masuk dari segi costing (biaya) maupun isu lingkungan," kata Ir Sulistyana, di sela-sela ujicoba recycle wall, Jumat (5/9).
Dikatakannya, selama ini limbah bangunan, terutama bekas bongkaran rumah hanya dibuang begitu saja. Bahkan untuk membuang dari lokasi, juga membutuhkan ongkos tidak sedikit. Kini dengan pemanfaatan menjadi recycle wall maka keuntungannya menjadi ganda. Selain efisien, juga mengurangi material baru yang harus disediakan warga.
"Bagi yang merenovasi rumah jelas lebih irit karena volume pasir dan semen berkurang. Bagi yang membangun rumah baru, biaya bisa lebih hemat dengan memanfaatkan limbah bongkaran dari orang lain. Ini sekaligus mengurangi dampak lingkungan dari limbah-limbah proyek," katanya.
Ide itu, diakui oleh sarjana S2 Undip Semarang ini, sudah sekian lama didiskusikan di kalangan akademisi maupun praktisi bangunan. Para akademisi mengapresiasi positif dan berharap segera bisa diaplikasikan.
Dalam uji coba Jumat kemarin, dua buah dinding dicetak di tempat. Dengan pengaturan komposisi material tertentu, akhirnya didapatkan hasil yang memuaskan. Kualitas dinding yang berdiri setara dengan kekokohan menggunakan material batu bata plester. Dengan sistem drywall, bahkan dinding langsung relatif halus dan siap untuk finishing.
Sebelumnya, dari kajian ilmiahnya di Undip Semarang, Sulistyana berhasil menelurkan karya inovasi flyslab (plat beton lantai ringan). Inovasi dilanjutkan dengan penemuan sistem drywall yang kini telah diaplikasikan dalam berbagai proyek perumahan di berbagai kota di Indonesi
batam.tribunnews.com
"Trial (uji coba) yang kami lakukan untuk pemanfaatan limbah bangunan (untuk dinding), hasilnya sangat bagus. Dengan dicampur semen dan pasir, serta campuran adictif tertentu, ternyata pemanfaatan recycle ini cukup inovatif. Masuk dari segi costing (biaya) maupun isu lingkungan," kata Ir Sulistyana, di sela-sela ujicoba recycle wall, Jumat (5/9).
Dikatakannya, selama ini limbah bangunan, terutama bekas bongkaran rumah hanya dibuang begitu saja. Bahkan untuk membuang dari lokasi, juga membutuhkan ongkos tidak sedikit. Kini dengan pemanfaatan menjadi recycle wall maka keuntungannya menjadi ganda. Selain efisien, juga mengurangi material baru yang harus disediakan warga.
"Bagi yang merenovasi rumah jelas lebih irit karena volume pasir dan semen berkurang. Bagi yang membangun rumah baru, biaya bisa lebih hemat dengan memanfaatkan limbah bongkaran dari orang lain. Ini sekaligus mengurangi dampak lingkungan dari limbah-limbah proyek," katanya.
Ide itu, diakui oleh sarjana S2 Undip Semarang ini, sudah sekian lama didiskusikan di kalangan akademisi maupun praktisi bangunan. Para akademisi mengapresiasi positif dan berharap segera bisa diaplikasikan.
Dalam uji coba Jumat kemarin, dua buah dinding dicetak di tempat. Dengan pengaturan komposisi material tertentu, akhirnya didapatkan hasil yang memuaskan. Kualitas dinding yang berdiri setara dengan kekokohan menggunakan material batu bata plester. Dengan sistem drywall, bahkan dinding langsung relatif halus dan siap untuk finishing.
Sebelumnya, dari kajian ilmiahnya di Undip Semarang, Sulistyana berhasil menelurkan karya inovasi flyslab (plat beton lantai ringan). Inovasi dilanjutkan dengan penemuan sistem drywall yang kini telah diaplikasikan dalam berbagai proyek perumahan di berbagai kota di Indonesi
batam.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar