Sabtu, 26 April 2014

Rumah Dome, Hunian Tahan Gempa di Yogyakarta

Rumah merupakan salah satu kebutuhan hidup. Menurut budaya jawa yang menjadi kelengkapan hidup adalah sandang (pakaian),  pangan (makanan) dan papan (rumah tinggal). Rata rata bentuk rumah di Jawa berbentuk limasan atau joglo.
Namun saat ini anda bisa menjumpai rumah khas orang Eskimo yakni rumah Iglo atau rumah Honai suku asli dari papua, rumah tersebut dinamai rumah dome. Rumah ini wujudnya seperti kubah,sekilas seperti rumah salah satu film serial boneka Teletubies yang  sangat jauh berbeda dengan gaya rumah dijawa pada umumnya. Rumah dome ini dapat dijumpai disalah satu desa di kabupaten Sleman. Tepatnya berada di dusun Nglepen, Prambanan, Kabupaten Sleman. Salah satu tempat relokasi setelah gempa yang melanda Yogyakarta 27 Mei 2006.
Rumah dome tersebut merupakan satu satunya di Indonesia bahkan Asia sedangkan di dunia hanya ada 5 negara yakni India, Nicaragua, Haiti, Paraguay dan Indonesia.
Gempa yang meluluhlantakkan dusun sengir, salah satu dusun di perbukitan tanahnya ambles sehingga rumah-rumah didaerah tersebut hancur. Waktu itu gempa melanda Yogyakarta membuka simpati dari berbagai Negara yang tergabung dalam berbagai LSM. Salah satu LSM tergerak untuk membantu kondisi didaerah tersebut yakni LSM WANGO (Word Association of Non-Governmental Organization) dan DFTW (Domes for the Word Foundation) dengan memberikan sebuah cara rekonstruksi rumah tahan gempa yakni membangun rumah dome. Pada tanggal 10 Oktober 2006 pembanguan rumah dome dimulai dengan memilih lokasi daerah Nglepen yang mempunyai kontur tanah yang datar. Donatur tunggal pembangunan komplek rumah dome ini adalah Muhammad Ali Alabar pemilik Emmar Property Dubai dan di tempati warga pada akhir april 2007.Warga menamai komplek perumahan ini dengan nama New Nglepen Village.
Rumah dome di nilai tahan gempa dan bahkan tahan terpaan angin hingga 450 km/jam ini dikarena pada bangunan rumah dome tidak terdapat sambungan yang merupakan titik lemah saat bangunan diguncang gempa. Cara pembangunan rumah dome sangat unik yakni dengan membuat cetakan  berbentuk balon (airform)kemudian diatas cetakan balon tersebut dicor beton semen. Dikomplek perumahan tersebut dibangun sebanyak 80 unit rumah dome terdiri dari 71 rumah hunian, 6 MCK komunal, 3 fasilitas umum berupa masjid, aula dan poliklinik. Dimensi rumah dome sendiri bergaris tengah 7 meter terdiri dari dua lantai dengan luas sekitar 38 meter persegi. Ruangan bawah terbagi atas 4 ruang, dan bisa terbagi atas ruang tamu, ruang makan, dapur dan tempat tidur, sedangkan lantai 2 difungsikan sebagai ruang keluarga atau tempat tidur. Sedangkan untuk masjid dan aula dibentuk dengan diameter 9 meter dan hanya satu lantai. Sedangkan rumah dome yang digunakan sebagai MCK komunal lebih luas satu MCK disekat menjadi 8 bagian dan digunakan 12 Keluarga dalam satu blok.

Sumber : http://yogyakarta.panduanwisata.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar