Selasa, 22 April 2014

Fakta Menarik Tol Atas Laut Pertama Indonesia, Bali Mandara

Jalan tol atas laut Bali telah diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan nama Bali Mandara pada 23 September 2013 lalu. Jalan tol ini dianggap terindah karena merupakan jalan tol pertama di Indonesia yang dibangun di atas laut.

100% Made in Indonesia
  Kenapa 100% made in Indonesia? Konstruksi jalan tol ini dibuat oleh konsorsium BUMN dan BUMD Bali. Tak hanya itu, jalan tol sepanjang 12,7 km ini juga dibiayai oleh sindikasi bank BUMN dan Jasa Marga, tidak melibatkan APBN sama sekali. Juga, material dan teknologi seluruhnya merupakan karya anak bangsa.



Dibuat dalam waktu singkat
  Jalan tol ini mulai dikonstruksi sekitar bulan Maret 2012 dan selesai sekitar bulan Mei 2013. Terhitung cepat untuk pengerjaan tol di atas laut tersebut. Tak banyak lahan yang harus dibebaskan karena sebagian besar tol ini menggantung di atas laut. Hanya saja, ada beberapa lahan mangrove yang tergerus pada masa konstruksi, meski demikian sebanyak 16.000 pohon mangrove kembali ditanam setelah konstruksi selesai.

Awalnya bukan bernama Bali Mandara
  Awalnya, jalan tol ini dikenal dengan tol atas laut Bali. Orang pun ada yang menyebutnya jalan tol Nusa Dua-Nugrah Rai-Benoa karena menghubungkan ketiga daerah tersebut. Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengusukan 2 nama untuk tol tersebut ke Presiden SBY. Duna nama itu adalah Soekarno Hatta dan Mandara.
Pada saat meresmikan, Senin (23/9/2013), SBY memutuskan untuk memberi nama tol senilai Rp 2,4 triliun sebagai tol Bali Mandara.
"Jalan tol Bali Nusa Dua Ngurah Rai benoa yang setelah itu saya sebut dengan Bali Mandara yang bermakna Bali yang agung dan juga bali yang maju aman damai dan sejahtera dengan resmi saya nyatakan dimulai penggunaannya," kata SBY

Punya jalur motor
  Ini merupakan jalan di atas laut pertama yang memiliki jalur khusus motor. Motor disediakan jalur khusus sebelah kiri bahu jalan dan dikenakan tarif Rp 4.000 sekali masuk. Kecepatan motor yang melaju di tol ini ditetapkan tak boleh kurang dari 25 km/jam, dan tak boleh lebih dari 40 km/jam.






Alat pengukur Angin dan CCTV TV 24 Jam
Karena dibangun di atas perairan, tol ini riskan terhadap besarnya kecepatan angin. Oleh karena itu, dipasanglah alat pengukur kecepatan angin di setiap gerbang tol (Nusa Dua, Ngurah Rai, dan Benoa). Jika kecepatan angin mencapai 40 km atau lebih, jalan tol ditutup sementara untuk menghindari resiko kecelakaan. Tak hanya itu, CCTV 24 jam siap memantau pergerakan kendaraan jika sewaktu-waktu ada kendaraan yang mogok. Jasa Marga pun menyediakan derek gratis.

Sumber : http://www.andaikata.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar