Sabtu, 19 April 2014

Beton Geopolimer Yang Ramah Lingkungan
























Geopolimer merupakan material ramah lingkungan yang biasa dikembangkan sebagai alternatif pengganti beton semen di masa mendatang.
Sebagai terobosan baru, kini berhasil ditemukan jenis material beton baru “Geopolimer” yang konon lebih ramah lingkungan. Karena, material ini tersusun dari sintesa bahan-bahan alam non organik melalui proses polimerisasi, proses pembuatan beton geopolymer tidak terlalu memerlukan energi. Dengan pemanasan lebih kurang 60° C selama satu hari penuh sudah dapat dihasilkan beton yang berkekuatan tinggi. Karenanya, pembuatan beton geopolymer mampu menurunkan emisi gas rumah kaca yang diakibatkan oleh proses produksi semen hingga tinggal 20 persen saja.

Beton geopolimer sendiri yaitu sebuah senyawa silikat alumino anorganik yang disintesiskan dari bahan – bahan produk sampingan seperti abu terbang (fly ash) abu sekam padi (risk husk ash) dan lain – lain, yang banyak mengandung silicon dan aluminium (Davidovits, 1997) Geopolimer merupakan produk beton geosintetik dimana reaksi pengikatan yang terjadi adalah reaksi polimerisasi. Peranan unsur silikat dan alumunium sangat penting dalam proses polimerisasi. Hal ini ditunjukkan dalam bentuk rasio perbandingan Si/Al, semakin besar ratio Si/Al karakter polimer semakin terbentuk kuat.



Beton geopolymer memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

a. Pada beton segar (fresh concrete)
  • Memiliki waktu setting 10 jam pada suhu -20°C, dan mencapai 7 – 60 menit pada suhu 20°C,
  •  Penyusutan selama setting kurang dari 0.05%,
  • Kehilangan masa dari beton basah menjadi beton kering kurang dari 0.1%.
b. Pada beton keras (hardened concrete)
  • Memiliki kuat tekan lebih besar dari 90 Mpa pada umur 28 hari,
  • Memiliki kuat tarik sebesar 10-15 Mpa pada umur 28 hari,
  • Memiliki water absorption kurang dari 3%
Kelebihan & kekurangan beton geopolymer yaitu :

a. Kelebihan-kelebihan beton geopolymer :
  • Tahan terhadap api,
  • Tahan terhadap lingkungan korosif,
  • Tahan terhadap reaksi alkali silica.
  • Tidak menggunakan semen sebagai bahan perekatnya, maka dapat mengurangi polusi udara.
  • Mempunyai rangkak susut yang kecil.
 b. Kekurangan-kekurangan beton geopolymer :
  • Pembuatan beton geopolymer lebih rumit dibandingkan beton semen, karena membutuhkan alkaline activator,
  • belum ada rancang campuran yang pasti.
 Sebuah perusahaan beton pracetak di Australia, bahkan sudah mulai memproduksi prototipe beton geopolimer pra-cetak dalam bentuk bantalan rel kereta, pipa beton untuk saluran pembuangan air kotor dan lainnya.Proses pembuatannya juga tidak perlu energi, seperti pada proses pembuatan semen hingga suhu 800° C. Cukup dengan pemanasan 60° C selama sehari penuh, maka bisa dihasilkan beton berkualitas tinggi.

Sumber : Berbagai Sumber

3 komentar:

  1. Kenapa beton geopolimer ramah lingkungan??
    apa saja hal-hal yang mendasari bahwa beton tersebut ramah lingkungan?
    terima kasih

    BalasHapus
  2. berapa kekuatan beton geopolimer?

    BalasHapus
  3. Perkembangannya bagaimana, apa sudah komersil?

    BalasHapus