M
|
enjaga
lingkungan yang asri, bersih dan tentunya membawa dampak sehat untuk semua
elemenmasyarakat memang sutu hal yang tidak mudah namun perlu dilakukan.
Bebagai gerakan jaga bumi kita, sayangi bumi kita dan tanam 1 pohon 1 manusia
terus mendengung dan mungkin berhasil untuk meminimalisir kerusakan bumi yang
kita perbuat sendiri. Begitu banyak cara dan berbagai inovasi nan kreatif yang
manusia lakukan, tapi itu semua memang butuh waktu yang konsisten dan biaya
yang konsisten pula, mahal.
Bukan hanya menjaga lingkungan dan merawatnya.
Kemajuan teknologi akibat dari kemajuan cara berpikir manusia terus
berkembang sehingga menghasilkan pemikiran yang mampu menjadikan suatu
konsep yang menguntungkan bagi manusia maupun lingkungan. Dengan semakin
banyaknya populasi manusia, kebutuhan akan berbagai macam keperluanpun
meningkat.
Saat ini konstruksi hijau atau Green Construction
memang menjad terobosan penting dan sudah banyak dalam
pengaplikasiannya. Di Indonesia pun sudah banyak bangunan dengan design
dan materialnya yang ramah lingkungan, seperti :
1. Perpustakaan di Universitas Indonesia
3. California academy of sciences unveiled
4. Greenpix zero energy media wall lights up beijing
5. Amazing Green roof art school in Singapore
Green construction ialah sebuah gerakan
berkelanjutan yang mencita-citakan terciptanya konstruksi dari tahap
perencanaan, pelaksanaan dan pemakaian produk konstruksi yang ramah
lingkungan, efisien dalam pemakaian energi dan sumber daya, serta
berbiaya rendah. Gerakan konstruksi hijau ini juga identik dengan
sustainbilitas yang mengedepankan keseimbangan antara keuntungan jangka
pendek terhadap resiko jangka panjang,dengan bentuk usaha saat ini yang
tidak merusak kesehatan, keamanan dan kesejahteraan masa depan.
Aplikasi dari konstruksi hijau pada tahap
perencanaan terlihat pada beberapa desain konstruksi yang memperoleh
award sebagai desain bangunan yang hemat energy, dimana system bangunan
yang didesain dapat mengurangi pemakaian listrik untuk pencahayaan dan
tata udara.Selain itu berbagai terobosan baru dalam dunia konstruksi
juga memperkenalkan berbagai material struktur yang saat ini menggunakan
limbah sebagai salah satu komponennya, seperti pemakaian flyash, silica
fume pada beton siap pakai dan beton pra cetak. Selain itu terobosan
sistem pelaksanaankonstruksi juga memperkenalkan material yang
mengurangi ketergantungan dunia konstruksi pada pemakaian material kayu
sebagai perancah.
Pemakaian material/bahan bangunan yang banyak
digunakan seperti kaca, beton, kayu, asphalt, baja dan jenis metal
lainnya ditengarai dapat menimbulkan efek pemanasan global yang
signifikan dan menyebabkan perubahan iklim di dunia. Ingat kan
penggunaan kaca gelap/ kaca yag dapat memantulkan cahaya matahari yang
biasanya digunkan pada gedung-gedung tinggi/bertingkat yang biasa
disebut dengan kaca film ribben. Jelas-jelas itu sangat merugikan karena
menghantarkan cahaya matahari kembali ke atmosfer bumi dan terjadilah
penumpukan sehingga suhu bumi semakin panas.
Dalam penerapan green construction tentunya banayk tantangan yang harus dilalui, yaitu :
1. Modal atau Biaya
Tak bisa dipungkiri penggunaan design hijau ini
memakan biaya yang banyak. Untuk konsep Green Building tentunya tidak
akan sama dengan gedung-gedung yang lainnya. Banyak faktor yang membuat
Green Construction´ memakan modal yang cukup besar, seperti contohnya
dalam peggunaan pakar atau tenaga ahli dalam pembuatan gedung yang
berkonsep Green Building tentunya mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
2. Pembuatan design yang startegis
Setiap gedung atau suatu konstruksi dipastikan
memiliki design yang berbeda-beda, tentunya dalam prinsip Green Building
design haruslah meningkatkan efesiensi penggunaan sumber daya
pelaksanaan dan pemakaian produk konstruksi yang berkonsepkan ramah
lingkungan.Tentunya hal itu menjadi tantangan utama para ahli Green
Building untuk membuat design yang cocok pada kondisi eksternal internal
lingkungan
sekitarnya.
3. Pemilihan material/bahan bangunan yang ramah lingkungan
Mayoritas rumah saat ini dibangun dengan
menggunakan bingkai kayu, Gedung tradisional Bahan dan bahan pilihan
bagi banyak orang. Namun membangun rumah kayu berbingkai membutuhkan
rencana yang sangat hati-hati dirancang dan kru konstruksi dengan banyak
pengalaman dan keterampilan. Membangun rumah dengan bingkai kayu
umumnya akan menghasilkan struktur yang handal dan aman, namun juga
rentan terhadap kegagalan prematur ketika rincian kecil dibiarkan atau
dibuat dengan produk kayu berkualitas buruk.Saat ini pemilik rumah
memiliki kesempatan untuk memilih dari alternatif Bahan Bangunan Hijau.
Namun dengan isu ilegal logging yang masih banyak penggunaan kayu
sebagai material mulai ditinggalakan untuk kelestarian lingkungan.
Penggunaan bau alam, gypsum, batu bata, gypsum, dan alumunium serta baja
ringanpun menjadi piliha yang tepat. Karena selain ramah lingkungan
tapi juga mampu menunjang ketahanan bangunan dan tentunya healthy
conditional.
4. Pembuatan peraturan-peraturan yang sah dalam penerapan green construction
Di Indonesia saat ini , wacana
konstruksi hijau mulai tampak pada penerapan beberapa proyek seperti
proyek ruas jalan tol bandara yang dikerjakan oleh PT. Pembangunan
Perumahan dan proyek Rusunami oleh PT Perumnas. Namun sayangnya hingga
saat ini belum ada payung hukum yang menaungi penerapan konstruksi hijau
di Indonesia apa lagi sejumlah insentif yang akan diberikan pada
pelaksanaan proyek yang menerapkan konsep konstruksi hijau.
5. Penataan kota untuk mewujudkan konsep green building
Green Building pastinya harus membuat suatu area
yang di tempatinya menjadi daerah yang asri dan ramah lingkungan. Oleh
karena itu diperlukan tata kota yang tepat jika kita ingin membuat suatu
Green Building di Indonesia. Letak tata kota yang sesuai dengan
keseimbangan ekosistem lingkungan, jangan sampai pembuatan Green
Building malah merusak area hijau, atau siklus udara dan hidrologi yang
dipengaruhi oleh hilangnya area resapan air. Untuk di daerah Indonesia
sendiri, bila kita ambil contoh jakarta mungkin pembangunan Green
Building susah untuk dilaksanakan, dikarenakan tata letak kota jakarta
yang memang sudah padat untuk bangunan-bangunan bersifat kepentinan
komersial ataupun bangunan hunian tempat tinggal.
6. Pembiayaan serta perawatan green building
Tidak mudah merawat suatu gedung atau bangunan
apalagi bangunan dengan konsep Green Building, yang harus mempertahankan
manfaatnya untuk lingkungan sekitar.
7. Faktor kesehatan
Menggunakan material & produk-produk yang
non-toxic akan meningkatkan kualitas udara dalam ruangan, dan mengurangi
tingkat asma, alergi dan sick building syndrome. Material yang bebas
emisi, dan tahan untuk mencegah kelembaban yang menghasilkan sporadan
mikroba lainnya. Kualitas udara dalam ruangan juga harus didukung
menggunakan sistem ventilasi yang efektif dan bahan-bahan pengontrol
kelembaban yang memungkinkan bangunan untuk bernapas. Bahan-bahan alami
atau natural sudah diketahui memang cukup rentan terhadap gangguan
lingkungan itu sendiri seperti keberadaan mikroorganisme ,serta
kelembaban udara dan suhu diluar maupun didalam ruangan yang harus
diseimbangkan untuk meminimalisasi kerusakan bangunan.
8. Membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya green building
Tantangan ini juga cukup penting untuk dipecahkan,
Banyak masyarakat Indonesia yang tentunya belum tahu akan makna Green
Building. Mulai dari konsep,manfaatnya dalam jangka panjang serta
aplikasinya. Penyuluhan akan Green Building seharusnya juga diberikan
kepada masyarakat Indonesia agar lebih mengetahui peranan Green Building
dalam dunia pembangunan di Indonesia. Apalgi dengan ekonomi masyarakat
Indonesia yang minim membuat rencana ini hanya terbatas kepada
pengembang bangunan dengan modal besar dan kalangan menegah ke atas.
Green Building lebih dari sebuah konsep untuk hidup
berkelanjutan, tetapi bisa membangun harapan untuk masa depan. Oleh
karena itu, kesadaran masyarakat Indonesia harus ditingkatkan untuk
mengetahui pentingnya membuat bangunan dengan konsep Green Construction
Apapun yang dilakukan manusia untuk pelestarian
lingkungan dan perbaikan lingkungan mau sekecil apapun memang sangat
berarti seperti membuang sampah pada tempatnya, itu pun masih belum
tercapai sempurna. Dengan usia yang menipis karena perubahan iklim,
kekurangan energi yang semakin meningkat dan masalah kesehatan, memang
masuk akal untuk membangun gedung yang tahan lama,menghemat energi,
mengurangi limbah dan polusi, dan meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan.
Upaya-Upaya untuk mewujudkan Green Construction
1. Membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya Green Construction bagi dunia pembangunan di Indonesia.
2. Membuat bangunan-bangunan yang berbahan dasar ramah lingkungan.
3. Mengatur tata letak kota yang sesuai dengan konsep Green Construction yang berwawasan lingkungan.
4. Membangun sistem bangunan yang effisien dalam menggunakan energi.
5. Membangun Green
Construction dengan menggunakan material yang dapat di perbaharui,
didaur ulang, dan digunakan kembali serta mendukung konsep efisiensi
energi.
6. Mengolah limbah-limbah yang bermanfaat untuk dijadikan material bahan dasar.
7. Membangun Green Construction yang sesuai dengan kondisi alam, dan iklim wilayah Indonesia.
8. Inovasi untuk
mengembangkan green building terus dilakukan sebagai upaya untuk
menghemat energi dan mengurangi masalah-masalah lingkungan.
9. Pemilihan material yang pas agar Green Building bisa bertahan lebih lama.
10. Penggunaan teknologi-teknologi yang sesuai dan ramah lingkungan agar tidak merusak ekosistem sekitar.
Tapi bukan hanya Green Construction saja yang dapat
menyelamatkan lingkungan dan kehidupan kita. Seperti yang telah
disebutkan diatas. Banyak gerakan yang tak memerlukan biaya banyak atau
GRATIS yang dapat kita lakukan. Seperti Satu Pohon Satu Manusia, Matikan
Mesin Kendaraan Saat Lampu Merah, Matikan Rokok, GO Zero Waste, Memakai
Tas Daur Ulang Daripada Kantong Plastik, Gerakan Toilet Bersih, dan
masih banyak lagi. Semua manusia sudah menyadarinya bukan.
Green contruction memang mahal, namun apa ada yang bisa menjamin apabila kesehatan dan kelangsungan hidup kita lebih murah ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar