KOMPAS.com —
Perusahaan material inovatif asal Tiongkok, Yingchuang New Materials, berhasil
memproduksi 10 bangunan rumah dengan memanfaatkan teknologi cetak tiga dimensi.
Perusahaan ini menggunakan mesin hasil kustomisasi yang melahirkan
lapisan-lapisan dari campuran limbah konstruksi dan semen.
Laporan berita televisi dari CNC World memaparkan, perusahaan yang berbasis di Suzhou tersebut menghabiskan 20 juta yuan (sekitar Rp 37,1 miliar) untuk proyek ini, dan 12 tahun untuk mengembangkan alat manufaktur bahan aditif khusus. Alat ini bisa digunakan untuk mencetak struktur arsitektural yang bisa menopang bangunan.
Langkah pertama yang dilakukan Yingchuang New Materials untuk membuktikan ketangguhan hasil penelitiannya adalah membangun 10 bangunan dalam 24 jam. Bangunan berbentuk rumah sederhana ini nantinya akan digunakan sebagai kantor di lokasi industri Shanghai.
Mesin cetak khusus hanya membuat dinding dan struktur. Satu-satunya bagian yang tidak dibuat oleh mesin cetak adalah bagian genting. Yingchuang New Materials menyatakan, pembuatan genting dari mesin cetak belum bisa dilakukan karena teknologi yang dimilikinya belum cukup canggih.
Meski "hanya" mencetak dinding, penemuan dan proses pembangunan super-cepat ini terbilang istimewa. Proses yang dilakukan di pabrik Yingchuang New Materials tersebut membutuhkan setidaknya empat mesin cetak sekali produksi. Mesin tersebut menggunakan "bahan baku" berupa limbah konstruksi dari bangunan yang dihancurkan.
Presiden Direktur Yingchuang New Materials Ma Yihe memang memiliki visi ambisius mengenai teknologi yang ditemukan perusahaannya. Suatu hari nanti, dia ingin mesin semacam ini bisa digunakan untuk membangun gedung pencakar langit. Selain cepat, bangunan pun akan dibuat dari bahan-bahan hasil daur ulang.
"Dengan teknologi cetak tiga dimensi di masa depan, kita bisa membangun bangunan berkualitas dengan material yang bisa diandalkan tanpa menghasilkan limbah," ujar Ma Yihe.
Laporan berita televisi dari CNC World memaparkan, perusahaan yang berbasis di Suzhou tersebut menghabiskan 20 juta yuan (sekitar Rp 37,1 miliar) untuk proyek ini, dan 12 tahun untuk mengembangkan alat manufaktur bahan aditif khusus. Alat ini bisa digunakan untuk mencetak struktur arsitektural yang bisa menopang bangunan.
Langkah pertama yang dilakukan Yingchuang New Materials untuk membuktikan ketangguhan hasil penelitiannya adalah membangun 10 bangunan dalam 24 jam. Bangunan berbentuk rumah sederhana ini nantinya akan digunakan sebagai kantor di lokasi industri Shanghai.
Mesin cetak khusus hanya membuat dinding dan struktur. Satu-satunya bagian yang tidak dibuat oleh mesin cetak adalah bagian genting. Yingchuang New Materials menyatakan, pembuatan genting dari mesin cetak belum bisa dilakukan karena teknologi yang dimilikinya belum cukup canggih.
Meski "hanya" mencetak dinding, penemuan dan proses pembangunan super-cepat ini terbilang istimewa. Proses yang dilakukan di pabrik Yingchuang New Materials tersebut membutuhkan setidaknya empat mesin cetak sekali produksi. Mesin tersebut menggunakan "bahan baku" berupa limbah konstruksi dari bangunan yang dihancurkan.
Presiden Direktur Yingchuang New Materials Ma Yihe memang memiliki visi ambisius mengenai teknologi yang ditemukan perusahaannya. Suatu hari nanti, dia ingin mesin semacam ini bisa digunakan untuk membangun gedung pencakar langit. Selain cepat, bangunan pun akan dibuat dari bahan-bahan hasil daur ulang.
"Dengan teknologi cetak tiga dimensi di masa depan, kita bisa membangun bangunan berkualitas dengan material yang bisa diandalkan tanpa menghasilkan limbah," ujar Ma Yihe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar