Kamis, 18 Desember 2014
Metode Shotcrete Untuk Penguatan Lereng
Shotcrete atau Beton Semprot ( Spray Concrete )
Shotcrete atau gunite pertama kali ditemukan oleh Carl Ethan Akeley (1864-1926) pada 1910. Arsitek Amerika ini telah terinspirasi untuk mewujudkan reproduksi yang nyata dari dinosaurus untuk sebuah taman wisata. Mengingat ukuran struktur, ia mempunyai ide untuk mengembangkan "semen gun" mesin yang memungkinkan penyemprotan dari cementitious mortar, maka dinamakanlah Shotcrete.
Pada tahun yang sama, Kaspar Winkler mendirikan Sika. Sejak saat itu Sika telah memberikan kontribusi sangat besar bagi perkembangan teknologi Shotcrete , baik bahan kimia dari material shotcrete itu sendiri ( Sigunit ) maupun peralatannya yang dikenal dengan nama Alliva Machine.
Bidang Aplikasi Shotcrete
Shotcrete terutama digunakan dalam proyek konstruksi bawah tanah sebagai perkuatan struktural awal ataupun permanen untuk bangunan struktur seperti jalan bawah tanah, terowongan kereta api, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), , tambang bawah tanah, kereta bawah tanah, dll tempat penyimpananNamun shotcrete juga dapat digunakan untuk stabilisasi lereng mencegah supaya tidak longsor , kolam renang, saluran air, perbaikan beton, inner lining arsitektur dan struktur. Kira-kira 90% dari shotcrete akan diterapkan ke dalam proyek-proyek konstruksi bawah tanah. Total volume shotcrete yang diaplikasikankan di seluruh dunia adalah lebih dari 12 juta meter kubik per tahun.
Definisi Shotcrete
Menurut American Concrete Institute (ACI), shotcrete dapat didefinisikan sebagai mortar atau beton yang diberikan tekanan dengan kecepatan tinggi .
Komponennya campurannya terdiri atas semen, pasir, agregat, air, dan tambahan admixtures.
Perbedaan shotcrete dengan beton normal dapat dilihat dari 3 hal :
1.ukuran agregat maksimum yang digunakan.
2.Prosesnya
3.Campuran dari shotcrete bisa kering atau basah.
Mengenai terminologi kita dapat menjelaskan Gunite sebagai mortar yang disemprotkan sementara Shotcrete sebagai beton yang disemprotkan.Gunite adalah campuran antara semen dengan partikel/aggregat ukuran diameter yang dibatasi sampai 8mm.Sedangkan untuk Shotcrete penggunaan maksimum diameter aggregat adalah 16 mm. Namun, dalam 10 tahun terakhir ada kecenderungan untuk membatasi maksimal ukuran agregat sampai 10 mm.
Ada 2 cara proses shotcrete :
1. Proses kering
2. Proses basah
☛ jeffryfrankytumatar.blogspot.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar