Selasa, 23 September 2014

Beton dari Styrofoam



B
eton ringan yang dihasilkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bukanlah satu-satunya di Indonesia. Jenis lainnya malah sudah berproduksi massal dan dijual di pasaran. Salah satunya adalah beton Qpanel, yang diproduksi PT Quipanel Indonesia dengan lisensi perusahaan asal Australia.

LIPI membuat beton ringan dari campuran pasir, semen, limbah penggilingan batu, dan serabut batang kelapa. Adapun Perusahaan yang berkantor di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor, itu membuat beton dari campuran semen, styrofoam, dan eternit.

Dengan bahan kimia tertentu, semen dan styrofoam lantas diaduk sampai menyatu betul. "Bahan kimia itu diimpor langsung dari Australia," kata Syarif Saifudin, salah seorang engineer di perusahaan tersebut, pada minggu kemarin.

Adonan itu lantas dicetak ke panel-panel eternit, lalu dilepaskan lima jam kemudian. Setelah dikeringkan selama dua pekan, barulah beton ringan itu siap dipakai sebagai material konstruksi.

Syarif mengatakan, beton ringan Qpanel memiliki kekuatan tarik dan kekuatan tekan yang tak dimiliki batu bata biasa. "Karena itu, material ini bisa dipakai membangun sebuah toko dua lantai tanpa kolom," kata Syarif.

Selain itu, bobot beton yang diproduksi di Indonesia sejak 2005 itu pun ringan, densitinya lebih kecil daripada air. Syarif mengatakan sudah banyak proyek perumahan atau pertokoan yang mempergunakan beton ringan buatan PT Quipanel.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar