Senin, 12 Mei 2014

Metode Pelaksanaan Jembatan Le Viaduc De Millau


Viaduc de Millau merupakan jembatan jalan raya tertinggi di dunia. Jembatan Millau Viaduct (bhs Perancis : le Viaduc de Millau) adalah jembatan kabel raksasa yg membentang di atas lembah sungai Tarn dekat Millau di Perancis Selatan. Jembatan yang memberikan sensasi luar biasa karena membuat pelintas seakan berjalan di atas awan ini, ternyata memiliki kesulitan yang cukup tinggi dalam pelaksanaannya. Metode apakah yang digunakan?
Memiliki panjang hampir 2,5 km dengan ketinggian puncak tiang yang lebih tinggi dari Menara Eiffel. Dikerjakan pada ketinggian awan, tentu merupakan tantangan yang tinggi dalam pengerjaan jembatan ini. Faktor alam tak pelak menjadi sandungan utama dalam pengerjaannya. Metode pekerjaannya haruslah dengan cerdik menjawab segala tantangan yang ada.
Jembatan ini dibangun dengan menggunakan metode pelaksanaan ILM (Incremental Launching Method). ILM adalah suatu metode erection pada jembatan bentang panjang yang sudah diimplementasikan di Rio Caroni Bridge di Venezuela pada tahun 1962. Metode ini ditemukan oleh Prof. Dr. Ing. F. Leonhardt dan partnernya Willi Baur. Metode ini telah dipatentkan sejak tahun 1967.


Syarat teknis untuk menggunakan metode erection ILM pada jembatan ini antara lain adalah:
  • Jembatan type box segmental
  • Jembatan beralinement lurus atau kurva tetap
  • Requirement alinemen adalah harus berada dalam range gradient 7% dan cross fall 5%. Minimum radius in plan 350 m dan radius in elevation 2000 m
  • Jembatan ber penampang section tetap
  • Jembatan dengan kelangsingan tinggi (ratio span to depth berkisar 12-18)
  • Bentang jembatan berkisar 30-50 m
  • Max slope lantai jembatan 6%.
Metode jembatan ini dibangun biasanya karena adanya syarat bahwa tidak diperbolehkan adanya gangguan pada sisi bawah lantai jembatan. Metode ini mengharuskan tersedianya lahan yang cukup luas di lokasi belakang abutment untuk produksi segment lantai jembatan.
Adapun mekanisme proses pelaksanaan erection jembatan dengan menggunakan metode ILM ini dapat dijelaskan secara prinsip sebagai berikut:

1. Lantai jembatan diproduksi di area belakang jembatan secara kontinu tiap segment. Segment tersebut dihubungkan secara monolit dengan segment sebelumnya. Panjang segment berkisar 15 – 25 m.

 2. Pada bagian Ujung depan lantai dipasang Nose yang terbuat dari struktur baja. Nose tersebut akan berfungsi sebagai tambahan lantai sedemikian mengurangi momen yang besar yang terjadi ketika rangkaian pelat lantai membentuk struktur Cantilever. Nose berfungsi mengurangi besarnya momen kantilever yang terjadi. Nose didesign jeringan mungkin untuk mengurangi tambahan beban yang harus dipikul oleh struktur lantai jembatan. Struktur Nose memiliki panjang sekitar 65% terhadap bentang jembatan yang typical.



 3. Pada saat segment yang telah diproduksi dan umur beton telah mencukupi, maka seluruh lantai jembatan didorong dengan menggunakan metode Pulling Jack yang dipasang di abutment.


4. Permukaan pilar dikondisikan memiliki tahanan geser yang kecil. Hal ini untuk memudahkan proses mendorong rangkaian segment lantai jembatan. Dapat menggunakan suatu alat khusus dengan permukaan teflon.


5. Jika diperlukan berdasarkan perhitungan, dapat ditambahkan temporary support di tengah bentang antara pilar jembatan. Temporary support ini akan berfungsi mengurangi besarnya momen yang dipikul oleh struktur pelat lantai jembatan.



6. Pilar jembatan dapat ditambahkan perkuatan. Hal ini disebabkan jembatan akan mendapat beban horizontal tambahan selama proses launching. Tambahan beban ini akan mempengaruhi kemampuan pilar dalam menahan beban. Untuk mengatasi tambahan beban gaya horizontal, maka pilar dipasang perkuatan kabel. 


Keuntungan dari metode ILM adalah :
  • Tidak memerlukan perancah dalam pembuatan struktur lantai jembatan
  • Tidak menggangu area di bawah lantai jembatan
  • Kebutuhan lahan di belakang jembatan relatif minim karena lokasi fabrikasi segment tidak berpindah tempat.
  • Waktu pelaksanaan lebih cepat
Kelemahan dari metode ILM adalah :
  • Hanya dapat diaplikasikan pada bentang jembatan pendek atau terbatas
  • Diperlukan beberapa struktur sementara yaitu nose, temporary tower, perkuatan pilar, dll
  • Hanya dapat digunakan pada jembatan lurus atau kurva tetap
  • Membutuhkan area bebas dibelakang jembatan sebagai lokasi fabrikasi segment lantai jembatan.
Sumber : http://manajemenproyekindonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar