Rabu, 20 Januari 2016

Pencakar Langit Kayu Pertama Akan Dibangun di AS

Desain kerangka bangunan termasuk panel berlapis kayu yang dirancang dari tumpukan kayu. Sementara untuk lantai dan langit-langit digunakan kayu yang dilapisi lem pada balok dan kolomnya.

KOMPAS.com - Material kayu kini bukan hanya dijadikan bahan untuk lantai, pintu, dan furnitur saja, tetapi juga sebagai bahan utama pembangunan gedung bertingkat.

Salah satunya adalah proyek di Amerika Serikat yang akan dimulai Oktober tahun ini di Portland, Oregon.

Pembangunan gedung multifungsi berlantai 12 ini merupakan kolaborasi antara firma lokal Lever Architecture dan pengembang properti, Project^.

"Kami tertarik pada proyek ini karena ingin mengeksplor hubungan antara material, pengalaman, dan lingkungan serta bagaimana cara kami membuat dampak atas kehidupan dan lingkungan dalam sebuah kesatuan," kata pendiri Lever Architecture, Thomas Robinson.

Untuk menonjolkan desain inovatif, struktur bangunan akan berpusat di sekitar inti vertikal yang terlihat dan ditutupi dek atap kolom kayu.

Penggunaan kayu tak terlepas dari sifatnya yang lebih fleksibel, kokoh, dan lebih ringan daripada bahan-bahan seperti beton atau baja.

Desain kerangka bangunan termasuk panel berlapis kayu, dirancang dari tumpukan kayu. Sementara untuk lantai dan langit-langit dari kayu yang dilapisi lem pada balok dan kolomnya.

Di dalam gedung terdapat ruang komunitas dengan ketinggian dua kali untuk menampilkan pameran publik berupa dokumentasi pembuatan gedung dan dampaknya serta sebuah teras taman di lantai dua.

Sementara itu aneka macam ritel berada di lantai dasar, sedangkan lima lantai di atas akan berupa perkantoran dan lima lantai lagi apartemen yang terjangkau.

Filosofi "forest to frame" berada di belakang pembangunan gedung yang belum memiliki nama itu. Filosofi itu mencerminkan hubungan antara konstruksi perkotaan dengan industri manufaktur kayu di pedesaan.

Proyek ini secara tidak langsung menciptakan banyak peluang di kedua industri yang saat ini tengah terpengaruh resesi. Robinson bahkan mengatakan jika kerangka gedung ini berdiri sebagai bentuk atau model ekologi perkotaan yang berkelanjutan.

Pembangunan gedung bermaterial kayu ini memiliki banyak manfaat, yakni emisi karbon lebih rendah dan penggunaan energi jauh lebih minim apabila dibandingkan dengan gedung serupa yang terbuat dari bahan-bahan pada umumnya.

Awal tahun ini, Departemen Pertanian Amerika Serikat mengumumkan kompetisi desain bangunan kayu tinggi dengan hadiah 1,5 juta dollar Amerika Serikat atau lebih dari Rp 20 miliar yang digunakan untuk pengembangan dan penelitian lebih lanjut.
Gedung ini diperkirakan akan selesai pada Desember 2017.


   kompas.com   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar