S
|
ebagai salah satu kebutuhan pokok manusia, rumah menjadi salah satu
hal yang penting untuk diperhatikan. Mulai dari tahap perencanaan,
pembangunan sampai tahap perawatan.
Lalu bagaimana kalau rumah yang dibangun terbuat dari plastik dan dapat dibangun daam waktu satu malam saja?
Saat ini Sentra Teknologi Polimer Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (STP-BPPT) menciptakan rumah berbahan dasar material plastik. Banyak sekali keunggulan rumah tersebut seperti lebih tahan gempa hingga dilengkapi dengan teknologi anti kebakaran.
Senior Engineer STP-BPPT Johan A. Nasiri menuturkan, keunggulan lain rumah berbahan plastik tersebut terdapat pada kemudahan merangkai. Selain itu, bahannya kuat meski ringan. Rumah tersebut juga diyakini bakal lebih tahan goyangan gempa.
”Kalau bahannya sudah dalam bentuk panel-panel, membuat rumahnya cukup satu malam saja,” katanya di kompleks STP-BPPT Serpong, Tangerang Selatan.
Di belakang kantornya sudah ada rumah plastik yang tergolong mungil seluas 20 meter persegi. Sedangkan rumah serupa yang lebih besar, yakni seluas 40 meter persegi, dipasang di tempat peragaan iptek di Jogjakarta.
Lalu bagaimana kalau rumah yang dibangun terbuat dari plastik dan dapat dibangun daam waktu satu malam saja?
Saat ini Sentra Teknologi Polimer Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (STP-BPPT) menciptakan rumah berbahan dasar material plastik. Banyak sekali keunggulan rumah tersebut seperti lebih tahan gempa hingga dilengkapi dengan teknologi anti kebakaran.
Senior Engineer STP-BPPT Johan A. Nasiri menuturkan, keunggulan lain rumah berbahan plastik tersebut terdapat pada kemudahan merangkai. Selain itu, bahannya kuat meski ringan. Rumah tersebut juga diyakini bakal lebih tahan goyangan gempa.
”Kalau bahannya sudah dalam bentuk panel-panel, membuat rumahnya cukup satu malam saja,” katanya di kompleks STP-BPPT Serpong, Tangerang Selatan.
Di belakang kantornya sudah ada rumah plastik yang tergolong mungil seluas 20 meter persegi. Sedangkan rumah serupa yang lebih besar, yakni seluas 40 meter persegi, dipasang di tempat peragaan iptek di Jogjakarta.
Bahan utama yang digunakan adalah plastik jenis spons atau busa.
Plastik itu diolah sedemikian rupa sehingga lebih keras jika
dibandingkan dengan busa-busa pada umumnya. Kemudian, busa itu dicetak
dalam bentuk lempengan panel dengan ketebalan sekitar 5 cm.
Kemudian,
busa itu ditutup dengan plastik fiber. Selain plastik busa, mereka juga
menggunakan plastik gabus (styrofoam). Sistemnya hampir sama. Lembaran
gabus dilapisi plastik fiber di kedua sisi. Khusus rumah plastik yang
ada di Serpong, plastik busa digunakan untuk dinding. Sedangkan plastik
gabus digunakan untuk lantai. Agak empuk saat diinjak.
”Tetapi,
untuk rumah yang di Jogjakarta, gabus kami gunakan untuk dinding,
sedangkan busa untuk lantai,” tuturnya. Rumah plastik yang dipajang di
Jogja sudah dilengkapi dengan teknologi
anti kebakaran. Dengan demikian, meskipun material dinding dan lantai terbuat dari plastik, rumah itu tidak mudah terbakar.
anti kebakaran. Dengan demikian, meskipun material dinding dan lantai terbuat dari plastik, rumah itu tidak mudah terbakar.
Kepala
STP-BPPT Dody Andi Winarto mengatakan, bersama dengan tim di BPPT,
pihaknya akan terus mengkaji kelayakan rumah berbahan plastik itu. Di
antaranya, kelayakan dari sisi keekonomisan jika dibandingkan dengan
rumah berbahan batu bata atau kayu.